Rabu, 05 Maret 2008

AIRLANGGA Sang Raja Jawa Terah Siliwangi

BUAH jatuh tidak akan jauh dari pohonnya. Peribahasa ini tampaknya melekat pada diri Airlangga (22), striker asal Deltras Sidoardjo, yang kini berkostum Persib. Mengapa sesuai dengan peribahasa seperti itu karena pemuda murah senyum ini terlahir dari ayah dan ibu mantan pemain bola.


Sang ayah Bambang Sucipto, akhir tahun 70-an adalah anggota skuad Persija. Sedangkan sang ibu, Yati Sumaryati pada awal 80-an adalah pemain bola di klub Putri Priangan dan Buana Putri. Darah sepak bola mengalir deras pada diri Airlangga. Tak heran di usia semuda ini ia sudah menggapai sejumlah prestasi membanggakan.


Tempaan keras dari kedua orang tuanya lah yang menurut Airlangga, membuat dirinya kini bisa menjadi pemain sepak bola profesional. Sewaktu bocah, disaat anak kecil seusianya bermanja-manja dalam pelukan orang tuanya, Airlangga kecil justru dibawah sengatan sinar Matahari berpeluh keringat menendang bola.


"Ayah dan ibu lah yang mengenalkan saya pada sepak bola. Beliau pula yang melatih saya sejak kecil. Bimbingan dari kedua orang tua itu kini bisa saya rasakan manfaatnya," ujar pemuda yang suka menonton film action ini.


Bagi orang Sunda nama Airlangga terkesan asing. Namun pemuda yang senang melahap nasi timbel ini mengaku dalam dirinya mengalir darah Sunda. Yati Sumaryati, ibunya orang Sunda yang lahir di daerah Babakan Siliwangi, Bandung. Sedangkan Bambang Sucipto, ayahnya adalah orang Jawa yang lahir di Kediri, Jawa Timur.


Pemuda kelahiran Jakarta 22 November 1985 ini mengungkapkan, ia diberi nama Airlangga karena sang ayah sangat mengagumi Airlangga, Raja Kahuripan yang berasal dari Kediri. Kota itu pula yang merupakan daerah asal Bambang Sucipto, ayahnya.


"Ayah saya yang memberi nama Airlangga tapi karena ibu saya berasal dari Babakan Siliwangi, maka saya ini Raja Jawa keturunan Siliwangi," ujar Airlangga, sambil bergurau.


Striker timnas Usia-23 ini mengungkapkan, hingga kini rumah keluarga besar ibunya di Babakan Siliwangi masih berdiri tegak.


Setiap kali ke Bandung, pemuda yang hobi mendengarkan lagu-lagu melankolis dari band Ungu ini selalu menyempatkan diri mengunjungi rumah tersebut.


"Di Bandung saya banyak saudara. Terus terang saya bersyukur bisa bergabung dengan Persib karena jadi bisa lebih dekat dengan saudara-saudara saya di sini," tutur Airlangga.


Baginya, Persib adalah tim besar dan legendaris. Tak heran ia rela melepas tawaran Persija, klub yang lebih dulu mendekatinya.


Merapatnya striker yang tiga musim terakhir membela Deltras ini ke Bandung, bahkan mengejutkan Jaya Hartono, mantan pelatih Deltras yang kini menukangi Persib.


"Mas Jaya tahunya saya ke Jakarta. Namun karena manajemen Persija tak kunjung memberikan keputusan, di sisi lain manajemen Persib menghubungi saya, maka saya memutuskan untuk bergabung dengan Persib," ungkap Airlangga.


Meski tim Persib Liga Super bakal dihuni striker kelas yahud tapi Airlangga mengaku tak gentar. Ia siap berkompetisi dengan striker lainnya untuk menjadi pemain inti di tim Maung Bandung.


Airlangga dikenal sebagai pemain tipikal petarung sejati. Meski sebagai striker postur tubuhnya tidak terlalu ideal. Namun pemain yang pernah berlaga di Sea Games ke XXIV itu jika bertanding tak kenal lelah dan tak takut berbenturan dengan bek lawan yang postur tubuhnya tinggi besar.


Selain mengaku senang bergabung dengan tim Maung Bandung, pemuda yang terpesona dengan fanatisme bobotoh Persib ini mengaku, ia betah tinggal di Bandung. "Nyaman banget deh, fashionnya gile bener," ujar Airlangga, yang kedua tangannya ditato temporer bertuliskan namanya sendiri.


"Ah ini mah tato temporer, waktu di Bali kemarin," tuturnya.*

Tidak ada komentar: